Sejarah Pembuatan Sake dan Asal Usulnya

Sejarah Pembuatan Sake dan Asal Usulnya

Sejarah Pembuatan Sake dan Asal Usulnya – Sake adalah alkohol yang diseduh di Jepang yang terdiri dari beras, koji, dan air, dan merupakan alkohol paling terkenal yang datang dari Jepang pada abad terakhir. Koji, bahan utama sake, adalah bakteri yang mengeluarkan enzim. Meski terdengar aneh, koji sebenarnya adalah jamur alami yang juga digunakan pada makanan klasik Jepang seperti miso dan kecap.

Sejarah Pembuatan Sake dan Asal Usulnya

Sejarah Pembuatan Sake dan Asal Usulnya

Keseluruhan proses pembuatan sake bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Ingatlah hal itu saat Anda minum lagi.

Sejarah kuno sake.
londoncocktailscholars – Sake sebenarnya sudah sangat tua, bahkan lebih tua dari sejarah tertulisnya. Inilah yang membuat sake Jepang unik. Tidak banyak alkohol yang dapat ditelusuri kembali ke Jepang kuno.

Koji tidak selalu digunakan dalam pembuatan sake. Proses pembuatannya awalnya jauh lebih sederhana. Penduduk desa mengunyah beras dan kacang-kacangan dan meludahkannya ke dalam tong untuk difermentasi.

Air liur mereka mengambil alih peran koji dalam pembuatan sake. Jadi bersyukurlah kacamata Anda tidak dibuat seperti ini.

Penemuan koji pada periode Nara (710-794) menggantikan penduduk desa dan air liur mereka, sehingga proses pembuatan sake tidak lagi dilakukan secara manual. Hal ini juga memunculkan bentuk sake yang kita kenal sekarang.

Sake Jepang di abad ke-20.
Pada awal abad ke-20, sake menyumbang lebih dari 30% pendapatan pajak Jepang. Hal ini sebenarnya menyebabkan pemerintah melarang minuman beralkohol buatan sendiri, karena pemerintah Jepang kehilangan pajak yang dapat diperoleh dari pasar alkohol ilegal.

Akibat Perang Dunia II, pasar dan kualitas sake, seperti halnya pasar banyak makanan, mengalami perubahan signifikan.

Kelangkaan beras menyulitkan pabrik sake untuk memenuhi permintaan sake yang terus meningkat. Akibatnya, produsen sake mulai menambahkan alkohol murni untuk mempertahankan kapasitas, sehingga semakin sulit menemukan sake berkualitas tinggi. Faktanya, sebagian besar sake masih dibuat dari alkohol murni. Sampai Anda ingin minum sake murni, pastikan membeli sake yang berkualitas baik.

Untungnya, kualitas sake umumnya membaik setelah perang karena pabrik bir lokal mulai memprioritaskan kualitas, namun peningkatan impor berarti minuman keras Barat seperti anggur, bir, dan minuman beralkohol menjadi lebih populer.

 

Baca juga : Kandungan Dalam Alkohol 

 

Hasilnya, meski konsumsi sake menurun, kualitasnya berangsur-angsur membaik.

Demi, seperti sekarang.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan sake global dikatakan telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Penjualan bisnis sake meningkat selama pandemi, terutama karena keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru di masa-masa membosankan. Kemajuan teknologi telah memungkinkan pembuatan sake dalam skala industri, namun hal ini juga berarti bahwa terdapat kurang dari 2.000 pabrik bir di Jepang yang berspesialisasi dalam pembuatan sake.

Namun, pabrik bir kecil masih memproduksi minuman keras tradisional (bukan metode air liur!), yang membutuhkan lebih banyak usaha tetapi cenderung memiliki rasa yang lebih khas, sesuai dengan asal muasalnya.

Ini juga berarti bahwa setiap tempat pembuatan bir dapat memproduksi sake dengan versi yang unik dibandingkan dengan tempat pembuatan bir skala industri.

Pembuat sake berpengalaman dapat menyesuaikan rasa sake mereka dan meluangkan waktu untuk menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar minuman, lebih mirip seni.

Diketahui ada lima jenis sake yang diproduksi di Jepang. Kelimanya dibedakan berdasarkan bahan dasar dan penambahan alkohol, seperti:

Junmaishu: Terbuat dari beras biasa dan tidak mengandung alkohol. Honjozoshu: Sake dibuat dengan menambahkan sedikit alkohol ke nasi biasa.

Ginjoshu: Terbuat dari beras giling dan mungkin tidak mengandung tambahan alkohol.

Daiginjoshu: Dibuat hanya dengan menggunakan beras giling.

Sake mentah: Tidak dipasteurisasi.

Diketahui bahwa sake biasanya mengandung sekitar 15-16% alkohol di dalam botolnya. Oleh karena itu, di Jepang, anak di bawah umur dan orang dengan penyakit tertentu tidak diperbolehkan meminumnya, karena konsumsi berlebihan dapat membahayakan kesehatan.

Sake memiliki rasa manis dan asam yang lebih kuat dibandingkan bir. Asam amino yang terkandung dalam sake memberikan rasa yang unik, dan beberapa sake bahkan memiliki rasa seperti buah.

 

Baca juga : Bagaimana Memilih Konsol Game Yang Tepat

 

Manfaat kesehatan dari sake

Situs WebMD menyatakan bahwa meminum sake dalam jumlah kecil hingga sedang memiliki efek positif bagi kesehatan manusia. Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa sake dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker dan penyakit jantung. Sake mengandung bakteri asam laktat yang disebut Lactobacillus. Bakteri ini merupakan probiotik yang membantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare akibat penyakit lain atau penggunaan antibiotik.

Konsumsi sake juga dapat mengurangi risiko stroke iskemik dan diabetes. Pasien diabetes yang mengonsumsi sake dalam jumlah kecil memiliki risiko komplikasi penyakit jantung yang lebih rendah.
Masyarakat Jepang umumnya meminum sake saat tidak bisa tidur, karena kandungan minuman beralkohol ini dianggap dapat meningkatkan kualitas tidur. Manfaat kesehatan ini hanya terlihat jika Anda mengonsumsi sake dalam jumlah kecil. Namun konsumsi sake secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya.